Selasa, 06 April 2010

Hantu di Toko


Kejadian ini terjadi kira-kira 5 tahun yang lalu, di boston persisnya aku lupa bulan dan tanggalnya, ketika itu musim panas dan matahari bersinar begitu teriknya.

Dan saat itu aku masih study di salah satu universitas swasta di boston. Walaupun aku bisa sekolah di boston sebenarnya bukan karena pretasi ataupun karena aku kaya, tapi karena aku terlalu keras kepala dan terlalu memaksakan kehendakku sampe-sampe orang tuaku menjual tanah warisan untuk bisa membiayaiku kuliah disana. Maklum ortuku hanya seorang PNS.

ketika itu aku lagi ada masalah, yah.. biasalah masalah anak kost sama seperti anak kost di indonesia , apalagi kalau bukan soal duit, kali ini orangtuaku ngga bisa ngirimin duit tepat waktu. Uang kiriman yang biasanya selalu aku terima awal bulan, kini baru bisa dikirim pertengahan bulan depan.

Maklum adikku sebentar lagi akan melanjutkan ke perguruan tinggi, dan membutuhkan tidak sedikit biaya. Terpaksa orang tuaku minta pengiriman uang sakuku di pending sampe pertengahan bulan. Sekalian menyuruhku untuk berusaha meminjam dari teman-teman .

Tapi aku orangnya agak gengsian, lebih baikaku kelaparan daripada jatuh harga diriku Cuma karena minjem duit. Ketauaan banget kan kerenya… setelah aku pikir-pikir lebih baik aku mencoba mencari pekerjaan paruh waktu yang biasanya dilakoni anak sekolah di sini. Itung-itung lumayan buat nambah-nambah uang saku.

Tapi usahaku ini tidak semudah yang aku bayangkan, tidak ada satupun perusahaan yang mau menerimaku, macem- macem dech alasannya, ada yg bilang sudah mendapatkan tenaga yg dibutuhkan lah.. ga ada lowongan lah.. ga nerima orang yg ga punya pengalaman sama sekali lah.. dan segudang alasan yg kayaknya dibuat-buat.

Emang sih kalo musim panas tiba banyak anak- anak sekolahan yg nyambi part time buat nambah uang saku. Aku berusaha menenangkan diriku sejenak, sambil duduk-duduk di salah satu taman kota yang rindang. Lama melamun membuatku kehausan, maklum seharian keliling-keliling cari kerja .

Kebetulan dipojok taman itu ada toko es krim tua yang udah terkenal dikota ini bahkan uda buka selama tiga generasi. Lalu aku memutuskan pergi kesana dan membeli sebatang es krim buat menghilangkan rasa haus ini.

Ada counter berbentuk huruf ”L” di depan dan sebelah kanan ku. Dan ketika aku membuka dompet untuk membayar es krim itu, tiba-tiba ada seorang nenek tua berdiri di belakang meja counter itu. Dan dia tersenyum, lalu aku meminta maaf karena kelamaan mengambil uang di dompet, maklum isinya hanya uang recehan. Lalu ketika aku akan membayar dan melirik lagi ke counter itu, dia telah pergi.

Tiba-tiba aku mendengar seseorang bertanya “can i help you ?” dan melirik kekanan di tempat wanita tua itu tadi berdiri.

Aku terkejut lalu aku bertanya kepada wanita tersebut “where the old lady had gone to who was going to serve me?” kemudian wanita itu tertawa dan memberitahuku kalau wanita tua yang barusan aku lihat adalah hantu pendiri toko es krim tersebut.